SITUS BANTEN GIRANG, SEJARAHNYA BANTEN

Halo gess, selamat datang di blog pertama saya. Disini saya mau cerita nih tentang pengalaman saya mengunjungi salah satu tempat bersejarah di Banten yaitu "Situs Banten Girang". Ini merupakan kali pertama saya mengunjungi tempat tersebut, sekaligus mengetahui sejarahnya. Situs Banten Girang ini merupakan salah satu image atau icon dari Banten yang merupakan provinsi dengan beragam budaya. Terdapat berbagai macam benda yang merupakan peninggalan bersejarah di dalamnya, selain itu juga ciri khas dari Situs Banten Girang ini akan terus dipertahankan loh. Gimana?? Penasaran kan?? Yuk simak penjelasannya! Cekidot...
Jadi gess... jauh sebelum berdirinya kerajaan-kerajaan di Jawa Barat, Banten Girang ini merupakan pusat dari kerajaan Sunda.  Berdasarkan definisi secara bahasa, kata "Banten" berasal dari bahasa jawa kuno yakni "Pabanten" yang berarti sesembahan. Sedangkan kata "Girang" memiliki arti jaya. Situs Banten Girang ini berlokasi di Kota Serang tepatnya di Desa Sempu. Tempat ini ditandai dengan terdapat gapura putih yang bertuliskan "Makam Ki Mas Jong dan Ki Agus Ju Sempu", serta terdapat sebuah tugu setinggi 3 meter berwarna hijau di belakang gapura tersebut.

Tugu tersebut bukan merupakan monumen atau peninggalan yang disebut dalam sejarah, karena pembangunan dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Namun apabila kita berjalan masuk ke dalam, kita akan melihat dua bangunan yakni tempat beribadah dan ruang Makbaroh Aulia Masjong Agusju (Syech Azhar) Banten Girang yang di dalamnya terdapat Mading yang terdapat beberapa kertas tertempel dengan bertuliskan sejarah tentang Banten Girang.

Dalam tulisan tersebut dijelaskan mengenai awal mula Kerajaan Sunda bahwa Banten girang merupakan awal kerajaan Banten yang sebelumnya mendapat kebesaran nama pada saat itu "Kerajaan Sunda Wahanten". Kerajaan ini didirikan oleh Prabu Jaya Bupati yang disebut juga dengan Prabu Saka Domas, dengan maksud untuk memulihkan kerajaan-kerajaan yang telah hancur di masa lampau.

Dan pada tahun 932 sampai 1016, kerajaan Wahanten subur makmur dan dapat menjalin hubungan dengan kerajaan di Jawa, yang pada akhirnya juga mendapatkan gangguan keamanan yakni terancamnya keselamatan Raja Sunda Wahanten) dengan Rakyatnya yang datang dari kerajaan Sriwijaya, dimana pada saat itu Prabu Bala Putra Dewa ingin menguasai kerajaan Sunda yang merupakan sekutu dari kerajaan Jawa karena adanya balas dendam akibat penyerangan yang dilakukan kerajaan jawa terhadap Sriwijaya. Dan singkat cerita, kerajaan Sunda dapat dikuasai oleh Sriwijaya pada tahun 1016 sampai 1030.

                        ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Selain itu, terdapat berbagai macam benda bersejarah meliputi Mata Uang Logam Banten, Pemintal Benang, Uang Logam Ching, Uang Logam Tang, Pemintal Benang, Kapak Batu, berbagai macam benda yang terbuat dari batu serta kendi dan lain-lain. Sayangnya tidak semua dapat saya ambil gambarnya karena kondisi keramaian masyarakat yang sedang berziarah.

.                        Mata Uang Logam

.                               Pemintal

.                             Kapak Batu

Bukan hanya benda-benda bersejarah saja, di dalam ruangan ini juga terdapat Peta dari Banten Girang itu sendiri.

Peta tersebut menggambarkan situasi atau denah dari lokasi sekitar Situs Banten Girang, yang mana di dalamnya terdapat beberapa keterangan seperti keberadaan Makam, Punden, Galian Sumur, Jembatan, hingga Goa. Ya, di situs Banten Girang terdapat Goa yang letaknya tidak jauh dari bangunan Makbaroh Aulia Masjong Agusju (Syech Azhar) Banten Girang, Menurut sejarah, Goa tersebut merupakan tempat yang dipakai oleh para pemuka agama umat Hindu untuk bertapa, tetapi karena hari yang sudah terlalu sore membuat saya tidak bisa mendatangi goa tersebut dan melakukan dokumentasi. Namun berdasarkan penjelasan yang saya dapat dari penjaga situs, dikatakan bahwa goa tersebut memiliki dua lubang (kiri dan kanan), yang mana fungsi dari masing-masing lubang tersebut merupakan sebuah pintu untuk masuk ke dalam goa (lubang sebelah kiri) dan pintu untuk keluar goa (lubang sebelah kanan). Selain itu, dijelaskan juga bahwasanya di dalam goa tersebut terdapat tempat pemandian dan 3 buah kamar

.        Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Goa tersebut juga termasuk ke dalam situs yang dilestarikan oleh Balai Cagar Budaya Banten loh... Beragam artikel saya temukan di internet mengenai Goa yang terdapat di Situs Banten Girang ini, Tak heran jika banyak sekali masyarakat dari dalam maupun luar Banten tertarik untuk berkunjung dan ingin melihat langsung goa tersebut sekaligus mempelajari sejarahnya. 

Oh iya gess, sekedar info tambahan nih, jika kalian berminat untuk mengunjungi Situs Banten Girang ini, perlu diketahui bahwa pada bagian depan Makbaroh Aulia Masjong Agusju (Syech Azhar) Banten Girang, kalian juga dapat melihat satu satwa yang cukup menakutkan dan juga merupakan hewan berbahaya, namun jangan khawatir karena keberadaan satwa tersebut sudah di letakkan  ke dalam sebuah kandang yang sekiranya aman untuk pengunjung, tidak lain dan tidak bukan satwa tersebut adalah Ular. Lebih tepatnya Ular piton yang tidak berbisa karena kemampuannya dalam memangsa ialah membelit mangsanya. 

Mengenai keberadaan hewan ini, saya tidak mengetahui alasan pastinya. Namun dapat dikatakan bahwa ini merupakan kesan awal yang membuat pengunjung merasakan bahwa Situs Banten Girang ini bukanlah sekedar tempat biasa, namun terdapat banyak sejarah yang tercantum di dalamnya.

Sekian informasi dan pengalaman yang bisa saya bagikan, terdapat berbagai kendala yang saya alami selama melakukan penelusuran sehingga tidak semua dapat saya cantumkan karena kondisi hari dimana saya melakukan pengunjungan sudah terlalu sore, dan para penjaga disana sudah bergegas untuk melaksanakan solat Maghrib. Namun sebisa mungkin saya jelaskan melalui pengetahuan, sejarah yang tercantum dan berbagai artikel lawas untuk bisa menghubungkan sejarah mengenai Situs Banten Girang ini.

See yuuuu gesss....

Penulis: Muhammad Hanan Syukur

Komentar